Saudara-saudara ku rakyat Indonesia. Masih banyak kesempatan bagi kita untuk memerdekakan Indonesia dari dalam, yaitu dari dalam hati, status wilayah negara kita sudah merdeka, rakyatnya juga mesti ikut merdeka.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Kita tidak bisa menunggu pemerintah memperbaiki perekonomian kita, kita juga harus berjuang memperjuangkan hidup kita ke arah yang lebih baik. jadi pertanyaannya adalah:
Bagaimana memerdekakan diri kita?
Maka jawabannya adalah; belajarlah kamu dengan sepenuh tenagamu, dan sepenuhnya juga dengan penghambaan mu kepada Tuhan mu.
Kesuksesan diri anda masing-masing adalah ketika anda merasakan kedamaian setelah bersusah payah dan resah dalam mencapai sesuatu itu.
Dalam upaya memerdekakan diri sendiri, kita juga perlu memahami apa saja yang terjadi di negara kita tercinta ini. Diri kita juga mesti bertanya-tanya, apakah negeri kita ini sudah benar-benar merdeka? Apakah masih dalam peperangan?
Ya... benar... Indonesia masih dalam PERANG, bukan dalam artian perang dengan angkat senjata, tetapi PERANG INTELEKTUAL...
Atau apakah kita sudah kalah perang?
Sepertinya Ya... maka mari menyimak pembahasan berikut ini...!
Seberapa Setujukah Kita Negara Indonesia Masih Terus Dijajah, dan Apakah malah sudah Kalah Perang?
Untuk menjawab itu mari simak materi ini, kalau ada kekurangan mohon ditambahkan:
Ada dua kubu ekstrimis yang lagi 'garap' bangsa ini.
- Ekstrim liberal dengan tujuan menciptakan masyarakat liberal ala barat yang mengutamakan kebebasan pribadi diatas kemaslahatan komunal, baik pakai atribut Islam (seperti JIL) atau langsung termasuk liberalisasi pengelolaan sumber daya (mineral, air, tanah) dan pasar (ekonomi).
- Ekstrim salafis (boleh disebut wahabi/isis/taliban/mujahidin/ikhwanul muslimin, semua sama- sama berpaham ulama salaf yg anti tajdid) yg ingin men-SERAGAM-kan semua orang untuk bercelana cingkrang, berjanggut panjang, memakai uang dirham, mengharamkan semua yang tidak diajarkan ulama salaf, menuduh bidah karena tidak mencontoh Nabi Muhammad SAW, membawa perang kebencian kepada syiah, menganjurkan orang meninggalkan sains/logika/common sense menuju tradisi salaf masa lampau dan aktif mempengaruhi generasi-generasi muda dan orang-orang awam.
Sehingga orang awam agama bisa berpandangan sekeras taliban tanpa mengerti bagaimana mentafsir hadits, merekonstruksi fiqh, dsb. Islam ala Indonesia yg skrg mulai dilabeli #IslamNusantara berusaha dibajak oleh mereka dari golongan liberal dan dihujat habis-habisan dari golongan ekstrimis salafis. Padahal butuh redefinisi 'golden values' islam Nusantara' yang mau diusung ini, dan itu butuh kapasitas cendekiawan muslim NU/ Muhammadiyah/ IAIN dsb, melebihi kapasitas seorang individu tok (mau itu Ulil/Cak Nun/Abah Lutfi Pekalongan/ whoever) untuk mendefinisikannya.
Siapa cendekia muslim kita yang sanggup mempelopori Kongres Cendekia Muslim Nusantara untuk merumuskan 'golden values' #islamNusantara? sebelum keburu diklaim pihak liberal atau difitnah pihak ekstrimis salafis.
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa tahu keadaan yang akan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu" . [QS. Al Hujuraat (49): 6]
Untuk menguasai sebuah negara dan bangsa, kini tidak harus dilakukan secara militer, melainkan secara ekonomi dan informasi. Waspadalah, Indonesia sedang 'diserang' habis-habisan. Turbulensi informasi sedemikian kencangnya. Pembunuhan karakter dilakukan kepada siapa saja. Negarawan dan tokoh agama 'dihabisi' kredibilitasnya. Mazhab dan aliran agama dibentur-benturkan. Ormas dan komunitas Islam diadu domba. Yang benar dituding salah, yang salah dijunjung dan dipuja. Inilah Indonesia yang telah memasuki jaman dimana musuh menjadi teman dan kawan jadi lawan dan sasaran.
Ketika 'siapa saja' bisa bicara 'apa saja', dan media sosial dibuka sebebas-bebasnya. Maka, para penggunanya pun menjadi linglung, sulit membedakan mana yang benar, mana yang salah. Mari kita melihat dengan kedalaman inderawi kita masing-masing agar dapat merasakan situasi yang demikian parahnya. Penguasaan aset negara dan penjajahan ekonomi, intervensi asing dalam kasus larangan shalat idul fitri, dan lain sebagainya menjadi pintu masuk para #pengikut_Dajjal. Bangsa ini harus tetap waspada dan terus berbenah diri dari serangan yang membabi buta.
sumber: Muhammad Assiry @pesantrenkaligrafipskq.com
0 Response to ""NKRI MATI HARGA" INDONESIA SEKARAT BUNG...!"
Post a Comment
Kritik dan sarannya dipersilahkan...! No pising, no spam, tidak singgung sara.... :)
"bagikan komentar berpahala, tidak berkomentar tidak berdosa."